Sumber foto: Media Indonesia, diambil dari sini |
Pemandangan paling menarik perhatianku ketika naik bis ini adalah adanya penumpang rutin yang baru naik dari Sudirman dan turun di sekitar jalan Diponegoro, jalan dimana kantorku berada. Mereka adalah Joki 3 in 1.
Seperti pagi ini. Di sampingku duduk seorang ibu paruh baya (maksudnya paruh baya apaan sih?haha), pokoknya dia berusia sekitar 40 tahunan, menggendong seorang bayi yang tertidur pulas, memakai kupluk dan di mukanya belepotan diberi bedak yang wangi baunya. Aku sangat yakin bayi itu masih kecil, jauh lebih kecil dari Aisha yang masih 4 bulan. Dan benar saja, setelah kutanya, usia bayi laki-laki itu baru 2 bulan.
Dari percakapan singkat kami, ada satu hal yang membuatku tercekat sepanjang pagi ini : "Masih nenen, bu?", dan si ibu menjawab "Iya masih, tapi saya kan joki, jadi saya tambah susu botol...", belum sempat saya cengok dan memberikan respon, si ibu sudah berpamitan mau turun "Mari mbak, saya turun di sini..."
Ibu itu lantas turun dan berjalan cepat-cepat menuju "posisi" nya menjadi Joki kembali. Tak henti-hentinya kupandangai bayi di gendongannya,sambil mendoakan semoga Tuhan melindungi masa kecilnya, hingga tumbuh menjadi manusia dewasa yang lembut hatinya. Semoga keberlimpahan kasih sayang selalu mengalir pada kalian, anak-anak kecil dalam gendongan joki.
PS: elegi berdasar KBBI berarti syair yang mengandung ungkapan duka cita *aku juga baru ngeh artinya :p.
2 comments:
iyaaa.. tiap sore/pagi dpn kantor (diponegoro-imam bonjol) rame sama joki 3in1 terutama yg gendong bayi, sediihh.. apalagi krn punya bayi seumuran mereka. 1001 alasan knp mereka diajak berkeliaran di pinggir jalan, anak/bayi punya hak dpt lingkungan yg sehat dan aman.
kalau saja punya KTP jakarta, pastinya bakal milih cagub yg punya program minimal melarang joki 3in1 bawa bayi. *ada ga yaa?*
haha yang jelas bukan cagub incumbent mbak, orang 5 tahun dia berkuasa ,jokinya subur2 aja...insya Allah aspirasimu tak salurin mbak, aku punya KTP Jakarta :D
Post a Comment