Thursday, April 28, 2011

Update Masakan

Wah, akhirnya update masakan juga..setelah terakhir nulis tentang masakan bulan juli di sini. Nah,berhubung pergantian status saya bulan februari kemarin, masakan kali ini sudah teruji oleh lidah Mas Anas, yang untungnya selalu makan di saat lapar, jadiii...pasti habis :D.

Tema masakan kali ini masih sekitar masakan sehari-hari yang bisa dimasak dengan sangat cepat (soalnya kan pulang kantor *alesan buat nutupin males). Juga, karena kami sama-sama suka sayuran, maka masakannya juga gak jauh-jauh dari dedaunan, walaupun sumpah kami bukan kambing. Oh ya, karena kamera ku lagi di Jogja, jadi ini dipotret dengan kamera HP. Makanya untuk menyamarkan kualitas kamera, lay out foto dibuat dekoratif *berasa manten aja pake dekor.
Langsung saja yaa...

Sayuran Bumbu Bakmi
Bahan:

1. Sayuran (buncis, jagung muda, wortel)--atau bisa juga sawi hijau dan sawi putih
2. Bakso
3. Tahu
Bumbu:
Kemiri, Bawang Putih, Bawang Merah, Garam, Merica
Cara:
1. Haluskan semua bumbu, lalu tumis
2. Masukkan Bakso dan Tahu yang telah dipotong2 (waktu itu tahunya kurebus dl bentar)
3. Masukkan semua sayuran yang telah dipotong2, dimulai dari yang paling lama matang.
4. Masukkan sedikit air, tunggu sampai kering, dan selesai.. Cepet kan? :D
5. Untuk pengajian, taburkan sledri dan bawang goreng
*kenapa namanya bumbu bakmi? karena pake kemiri, itu saja..dan rasanya pun berasa seperti mie jawa :p
**untuk cara bikin telur dadar, skip yow
Tumis Kangkung
Inii lebih cepet lagi.....
Bahan dan Bumbu:
1. Kangkung
2. Bawang putih diiris2, garam, merica
3. Terasi
Cara:
1. Tumis bawang dan terasi
2. Masukkan Kangkung
3. Tambah sedikit air,
sudaaah :p
Balado Terong Panggang
Bahan dan Bumbu:

1. Terong dipotong memanjang,kira2 seukuran jari tangan
2.Cabe merah (yg banyak)
3. Tomat
4. Bawang putih dan Bawang Merah
5. Garam, Merica
Cara:
1. Panggang terong yang telah dipotong dalam oven kira-kira 10-15 menit (bisa juga digoreng sangan tanpa minyak di wajan anti lengket)
2.Campur dan haluskan semua bumbu, lalu dipanggang juga, kira-kira 5 menit
3. Tuangkan bumbu ke atas terong, lalu panggang sekali lagi selama kira-kira 10 menit
*berbeda dengan cara masak kalau digoreng, terong panggang ini masih terasa juicy dan pedasnya seger dan mantep bangettt, buat penyuka pedas..pas banget!


Tempe Kering
Tempe kering ini merupakan favoritku, karena rasanya pedas dan tentu saja manis, hoho
Bahan
1. Tempe, diiris memanjang,agak tipis
2.Cabe merah
3.Bawang Merah, Bawang putih
3.Gula jawa, kecap, garam
4.Daun serai, salam
Cara
1. Bumbui tempe yang telah diiris dengan garam dan bawang putih
2.Goreng tempe sampai kering
3.Cincang cabe merah,bawang merah,bawang putih, lalu tumis
4.Tambahkan gula jawa, daun serai dan salam, masukkan sedikit air dan garam
5.Tambahkan tempe yang sudah digoreng, tambahkan kecap, masak sampai kering.
*bisa juga ditambahkan kacang plong yang sudah digoreng

Nah, tempe kering di atas juga bisa diganti dengan kentang, cara bikinnya sama persis. Bedanya, aku hanya pakai sedikit gula jawa dan tanpa kecap, jadi rasa kentangnya pedes banget, balado beneran deh. Trus untuk resep tumis juga bisa diganti dengan beragam sayuran yang ada, misal di bawah ini aku bikin tumis buncis ma jagung muda, dengan kaldu pakai hati ayam. enakk.

Perkedel Tahu Panggang
Bahan:
1. Tahu putih
2.Telur
3. Wortel
4.Buncis
5.Bawang Merah
6.Bawang Putih
7. Sledri dan daun bawang
8. Garam, merica
Cara:
1. Iris bawang merah dan goreng setengah matang
2.Haluskan bawang putih, garam, merica
3.Cincang buncis dan wortel, dan juga sledri dan daun bawang (potong kecil2)
4.Hancurkan tahu yang sudah direbus sebentar
5.MAsukkan bumbu yang telah dihaluskan ke dalam adonan tahu, tambahkan dengan sayuran cincang, bwang goreng, dan telur
6.Olesi loyang dengan mentega, masukkan adonan tahu, panggang selama 20 menit-an
*mungkin bisa juga digoreng tapi lebih baik meminimalisir minyak


Yang paling spesial...

Nah, ini menu yg paling spesial. Bukan karena dikasih saos bentuk cinta (*hahahaha),tapi karena ini adalah menu pertama yang kita buat berdua (menu selanjutnya adalah apfelstrudel yg gagal, dan kue ubi yang mendekati gagal),semua itu dibuat dengan oven hadiah dari ratih.Dan nggak tanggung-tanggung, kita mulai bikinnya jam 11 malem karena belum ada tanda2 ngantuk :)) Sejak awal mas anas emang niat banget pengin bikin ini, sampe dibela-belain ke supermarket beli loyang oven tapiiii ternyata loyangnya kegedean (ga bisa masuk oven),haha. akhirnya pinjem wadah seadanya dari dapur kosan, hehehe.

Makaroni Panggang

Bahan
1.Makaroni
2.Daging Cincang
3.Keju
4.Bawang bombai, Bawang putih
5.Garam, Merica
6.Susu
Cara
1.Tumis daging cincang dan bawang bombai yang telah dicincang, masukkan sedikit garam dan merica
2.Rebus makaroni,tambahkan sedikit garam dan mentega dalam rebusan (supaya tidak lengket),tiriskan jika sudah kenyal
3.Campurkan daging ke dalam makaroni, tambahkan keju yang telah diparut, dan susu cair. Coba dirasain,kurang garem, merica atau apa
4.tuangkan adonan dalam loyang yang sudah dioles mentega, taburkan keju parut di atasnya
5.Panggang selama 30 menit (atau dikira2, hehe). Sajikan selagi hangat, dengan saos.nyamm
*adonan juga bisa ditambahkan sosis.


Hoho,okee,segitu duluu..semoga bermanfaat buat para pembaca sekaliaan. Dan juga, tambahin ya kalo ada salah2. Alhamdulillah, rasanya senang bisa menghidangkan masakan sendiri, selain hemat dan puas ketika melihat masakan kita laris manis,juga bisa bikin kita berasa Farrah Quinn..haha :p

Tuesday, April 26, 2011

Ujian

Terhitung sejak tahun 2007, karena satu kejadian penting dan lainnya, aku meniatkan diri untuk selalu hidup dengan dasar kesyukuran, untuk terus menyadari dan mencari bukti kasih sayang Tuhan dalam hidupku, sehingga mengingatkanku untuk selalu ceria, berpositive thinking, anti mengeluh, tidak membenci dan iri terhadap nikmat orang lain. itu komitmen yang selalu kuniatkan.

Namun kadang, Tuhan tahu kapan saatnya manusia perlu diuji atas komitmen umat Nya.

Kira-kira sebulan yang lalu, tepat tengah malam pukul satu (okay, tengah malam harusnya pukul 12 yak?), hapeku berbunyi, seseorang menelponku. Karena benar-benar tertidur, antara sadar dan tidak, aku tidak mengangkat telepon itu. hingga dua kali. kemudian gantian HP Mas Anas yang berbunyi. Karena ak yakin penelepon itu adalah orang yang sama dengan yang menelponku tadi, aku meminta mas anas mengambil HP nya dan menjawab telepon tengah malam itu.

Benar saja, ternyata penelpon itu adalah Kakak mas anas yang berada di Malang, memberitahukan bahwa Mama (ibu mas Anas), terkena serangan stroke lagi (stroke pertama tahun 2008), dan sedang dibawa ke rumah sakit. Semua kantuk kami mendadak hilang seketika. sesaat setelah telepon ditutup, kami hanya diam terpaku, banyak pikiran yang mendadak mengantri dalam otak kami, sekaligus aku melihat raut kesedihan di wajah mas anas yang nggak bisa ditutupi.

Dan hampir tiap wiken sejak malam itu, kami pergi ke Malang untuk menjenguk Mama di rumah sakit. Kami selalu pulang ke Malang dengan penuh semangat dan harapan semoga kedatangan kami membawa kesembuhan bagi Mama, atau sekedar memulihkan ingatan Mama sepenuhnya. Meski seringkali, semangat yang tinggi itu mengelabuhi kemampuan fisik kami, hingga berujung pada demam dan flu tiap kali pulang dari Malang, tentu saja karena Jakarta-Malang (via Surabaya) dengan kereta yang memakan waktu sekitar 13 jam, plus dua jam bis dari Surabaya ke Malang ditempuh dalam 2 hari wiken saja, ternyata mampu menggoyahkan kekuatan fisik kami.

Hingga akhirnya dua kali wiken kami absen menjenguk Mama, selain untuk mengisi kekuatan fisik lagi, juga untuk menunggu dompet terisi lagi ;-) Mas Anas beberapa kali meminta maaf kepadaku, aku yakin dia juga nggak tau kenapa minta maaf...tapi yang jelas, kejadian ini membuat kami menyesuaikan beberapa mimpi di sana-sini, terutama tentang rencana-rencana kita di masa depan yang berkaitan dengan finansial *hayaahhh

Beberapa saat setelah Mama diperbolehkan pulang dari rumah sakit, aku mendapat kabar kalau adik laki-lakiku baru saja mendapat hasil CT scan (setelah merasa pusing yang tidak sembuh-sembuh), dan tim Sardjito dokter saat ini sedang proses "rapat" untuk mengambil tindakan (baca:operasi otak) dengan beberapa diagnosa kelainan yang harus segera ditangani. Melalui telepon, Ibu menceritakan detail gangguan yang dialami adiku karena penyakitnya itu, dengan beberapa kali terhenti dlm bercerita, tentu saja ibu menangis. Aku lantas berusaha membesarkan hati ibu, mengatakan bahwa semoga ini cara Allah memberikan surga bagi kita..mungkin kita belum punya cukup "poin" untuk lulus ujian masuk surga, sehingga kita diberi kesempatan ini. Dan tentu saja, mengatakan pada ibu untuk menganggap ini akan mudah,dan bahwa harta tidak dibawa mati (sebelumnya kita membahas perkiraan biaya operasi tersebut). Ibu mengatakan kalau senang mendengarnya, dan kami berusaha membahas hal yang lain (waktu itu ngomongin Indosat dan kucing di kosan! haha), dan telepon ditutup.

Meski terlihat sangat kuat dalam telepon, tapi tenggorokanku mulai tercekat ketika telepon ditutup, aku ingin menangis.

Dan sepertinya, saat ini kami harus ikhlas untuk bye-bye pada rencana-rencana kami di masa dpn... Aku dan mas anas memiliki tabungan di satu rekening khusus untuk menyiapkan mimpi masa depan kami tersebut,dengan label "apapun yang terjadi, rekening ini nggak akan tergoda untuk diambil". Tapi sepertinya, Mama, adik..dan keluarga itu lebih dari apapun. Semoga nanti dapat ganti yang lebih berkah dan banyak, amiiin.

Sepertinya, itulah cara Tuhan berbicara dengan kami, aku merasa tangan-tangan Nya sedang bekerja untuk skenario hidupku, untuk menyisipkan satu dan dua nilai kehidupan yang belum kumiliki... Aku dan mas anas bahu membahu mengingatkan untuk ikhlas, dan selalu berterima kasih atas segala nikmat kehidupan yang telah kita miliki. Inilah ujiannya, masih bisakah kami melihat nikmat dan kasih sayang Nya di tengah keadaan-keadaan ini? Masih ikhlas kah kami mengatakan "Tuhan, kami adalah hambamu yang selalu bersyukur" ?

Dan pagi itu,ketika berjalan kaki hendak menyeberang jalan menuju kantorku, aku melihat seorang perempuan berusia 40 tahunan dengan baju dan topi lusuh, tanpa alas kaki, menarik gerobak bertuliskan "beli barang bekas", berhenti di sampingku untuk ikut menyeberang. Dan setelah beberapa detik, dia menoleh ke arahku sambil mulai menyeberang: "Mari-mari nak...", aku menoleh ke arahnya dan masih ragu-ragu menyeberang (takut seperti biasa), dia berhenti di tengah jalan dan mengatakan "Mari nak menyeberang bareng ibu...", aku baru tersadar dan mulai menyeberang dengan cepat-cepat... Muka ibu itu terlihat sangat ceria, aku merasa dia tersenyum dengan sangat ringan dan mudah, seolah senyum itu selalu ada di wajahnya...

Ah.... di tengah usahaku menguasai hati dan pikiran supaya selalu berbaik sangka kepada Mu, lagi -lagi aku merasa Tuhan sekali lagi sedang mengajakku berbicara melalui ibu-ibu tadi. Raut wajahnya yang ringan, mudah tersenyum, ringan memberi bantuan...aku merasa sedang di dekat orang yang selalu bersyukur atas tiap keadaan, walaupun "hanya" mengandalkan uang dari barang bekas, walaupun terus mengais di bak sampah rumah mewah di Menteng, walaupun berpakaian lusuh, walaupun selalu berjalan tanpa alas kaki....

"say:"nothing can happen to me except what Allah has ordained for me, He is our Master. It is in Allah that the believers put their TRUST" " (At-Tawba 51)

Doakan mama dan adik cepat sembuh dan pulih seperti sedia kala ya bloggers......

Banyak penarik gerobak pembeli barang bekas seperti ini di jalan-jalan sekitar Menteng.
Seorang teman bule ku pernah bertanya kepadaku: "What? mereka membeli barang bekas dari orang-orang kaya di sini? kenapa orang-orang kaya itu nggak memberinya aja?"

PS: Mas Anas yang saya sebut2 di atas adalah suamiku, lupa njelasin, hehehe

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase