Wednesday, December 26, 2012

Eating while Traveling

Salah satu hal yang sangat "menguntungkan" dari metode BLW (Baby Led Weaning) yang sedikit sudah saya bahas di posting sebelumnya, adalah sangat praktis dan mudah untuk membawa anak makan bersama ketika kita jalan2 di luar. Yang perlu dilakukan hanyalah meminjam highchair dari restoran, memilih makanan sehat yang bs dimakan bayi (mengingat bayi tidak perlu puree, jd nyaris dia bs makan "apa aja"), dan voilaaa...bersiaplah untuk mendapati betapa pintarnya anak kita makan sendiri :D

Gambar di atas adalah ketika minggu lalu Aisha saya ajak menginap satu malam dalam acara kantor di sebuah hotel di Bogor. Dan yang kulakukan hanyalah mengambil buah2 dari meja buffee, dan membiarkannya sangat excited dengan sepiring penuh makanan di depannya!

Sudah beberapa kali Aisha saya ajak makan di luar, dan kebanyakan saya bawa bekal untuk Aisha dari rumah, terutama jika udah tau nanti makanan yang akan kami makan tidak sesuai untuknya. Beberapa makanan yang pernah saya bawa adalah kentang wortel kukus, brokoli kukus, buah naga, dan pisang. Makanan itu dipilih karena memiliki potensi berantakan yang paling kecil ( walaupun pisang kurang recomended karena nodanya bisa kemana-mana).

Ini ketika diajak jalan2 tanpa persiapan (karena mikirnya cuma sebentar n ga mampir makan, jd ga bawa apa2). Alhasil ketika makan di rumah makan yg spesialis pancake (opo to kok lali), aisha cuma ta kasih potongan2 buah segar dari Fruit Pancake yang kupesan..dan restonya ga menyediakan highchair. Alhasil beginilah adanya...

Kayaknya ini dulu deh *sambil lirik dokumen di samping meja kerja*,disambung lagi #BLW edisi yang lainnya, next episode sepertinya tentang bagaimana reaksi para kakek nenek (ortuku)  tentang cara Aisha makan, mengingat ortuku datang ke Jakarta minggu ini.   

Salam dadah!

Tuesday, December 11, 2012

Cara Aisha Makan

Aisha and her papaya (7 months)
 Setelah berjibaku dengan ASI eksklusif selama 6 bulan, anakku Aisha akhirnya memulai makan pertamanya sejak 1,5 bulan yang lalu. Rasanya lega campur bangga bisa memberikan ASI eksklusif kepada anak saya selama setengah tahun (dan akan berlanjut hingga umur 2 tahun), sebuah waktu yang tidak sebentar, khususnya bagi worling mom dengan intensitas keluar kota yang cukup tinggi.

Setelah diskusi dan mempelajari banyak metode ini dan itu, akhirnya kami (saya dan suami), memutuskan untuk mengajarkan makan Aisha dengan metode Baby-Led Weaning/BLW. Sebuah metode lama, tapi baru "tren" beberapa tahun terakhir ini, walaupun keputusan untuk ber-BLW ini tentu saja bukan karena mengikuti tren. Alasan utama kami adalah karena metode ini sangat masuk akal, dan menyenangkan! Menyenangkan bagi bayi, dan juga bagi kami yang "menontonnya".

BLW pada prinsipnya adalah mengajarkan bayi untuk makan sendiri, sejak pertama kali dia mulai dikenalkan pada makanan (usia 6 bulan). Jadi bayi didudukkan (biasanya umur 6 bulan blm bs duduk tegak sendiri, jd bayi ditopang/diganjel bantal di kursinya), dan dihadapkan pada makanan2 untuk bisa dia ambil SENDIRI. Makanan yang disajikan pun berupa makanan padat, bukan bubur, dan juga bukan puree (makanan yang diblender). Untuk memudahkan bayi menggenggam makanan, maka makanan tersebut dipotong-potong sebesar jari (finger foods). Jadi teorinya, bayi akan melihat melihat makanan di hadapannya, mengambilnya, memasukkan ke mulutnya, mengunyah, dan menelannya :) *lebih lengkap mengenai metode ini bisa meluncur ke http://www.babyledweaning-indonesia.com/

Apakah Bisa?
Pertanyaan ini juga selalu muncul di kepala kami ketika Aisha mendekati usia 6 bulan. Bahkan saya sengaja tidak memberitahu ortu dan mertua tentang metode ini, sebelum Aisha berhasil. Mengingat kami tinggal sendiri di Jakarta, hal ini memungkinkan untuk dilakukan, hehe. Pertama kali Aisha ber-BLW adalah makan mangga. Dengan ketakutan dan penuh harap, kami menyaksikan Aisha mengambil mangga pertamanya dan memasukkan ke mulut! Tak berapa lama, ada potongan mangga yang keluar, rupanya Aisha menggigit mangga terlalu besar. Di gigitan kedua, Aisha terlihat mulai mengunyah, dan menelannya dengan mata agak mendelik...orang bilang "keselek". Mas Anas sempet keder juga melihat Aisha kesulitan nelan seperti ini. Tapi ak yang udah kekeuh, meyakinkan kalau tidak apa-apa dan fase ini memang fase belajar yang harus dilalui. Dan benar saja, seperti yang dijelaskan pada teori BLW, setelah adegan keselek itu, Aisha mengulang lg gigit mangga dengan santainya, seolah olah tidak terjadi apa-apa.
Pertama kali makan (6 bulan)

Perlu waktu kira-kira 5-10 kali makan (3 harian) bagi Aisha untuk sepenuhnya bisa mengunyah tanpa kesedak sama sekali. Sampai akhirnya dia udah tau kalau makan itu ya dikunyah, baru ditelan. Dan alhamdulillah hinggga saat ini, Aisha udah makan sendiri dengan jumlah yang selalu meningkat dari minggu ke minggu. Kebayang dulu pas pertama kali makan, paling total yang masuk cuma satu-dua potong... Tapi sekarang udah banyak, bisa jadi hampir bersih piring Aisha, khususnya untuk makanan-makanan yang dia suka. Hingga saat ini (umur 7,5 bulan), makanan yang udah dimakan Aisha diantaranya mangga, pepaya, kentang kukus, brokoli kukus, kembang kol kukus melon, jeruk, zukini, pisang, apel, pir, lontong nasi, labu parang, wortel, buah naga, tahu kukus, paha ayam (rebus), ikan tuna, buncis, kacang panjang...dan lupa.

Kalau aku lihat polanya, Aisha paliiiing suka kalau makan makanan yang belum pernah dia makan. Jadi kadang aku berharap setiap hari ada penemuan makanan baru di dunia ini, hehe.

Aisha and tomatto
Kayaknya ini dulu deh sharingnya *sambil lihat jam dinding di kantor yang mendekati jam 5*. So far saya puas dengan metode ini,dan bangga melihat Aisha  TERNYATA bisa makan sendiri. Di masa yang akan datang, bayi BLW diharapkan jadi happy eater , terhindar dari gerakan tutup mulut, dan lebih tidak pilih2 dalam hal makanan. Jadi ketika besar nanti, bayi BLW akan mau makan apa aja, at least mau mencoba dulu (teorinya sih begitu, hehe).
Aisha and her favorite broccoli (6,5 months)


 Tulisan ini spesial untuk Novi, sebagai kado atas keberhasilannya mendapatkan beasiswa S3 ke Australia *pede amat sih gw ngasih kado beginian doang hahaha :))
 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase