Saat menulis ini, aku
sedang menikmati hari2 terakhir masa cuti melahirkan selama 3 bulan. Artinya,
saya sudah melahirkan dong, hehe. Sejak hamil dulu, aku berjanji untuk menulis
tentang kehamilanku ketika bisa “mengakhiri” masa kehamilan dengan sukses.
Alhasil, alangkah senangnya ketika bisa melahirkan dengan proses yang sangat
cepat, partus normal (ceilah bahasanya gaya partus2an segala), yang ada di
pikiranku saat itu adalah : aku harus nulis di blog, haha!
Jadi alkisah, alhamdulillah
selama hamil ak benar-benar sangat super fit. Yes, dengan sangat
dan super karena memang terhitung selama 9 bulan hamil, ak gak pernah sakit,
flu atau sakit yang biasa kuderita sebelum hamil. Badan juga terasa sehat dan
ringan, hanya naik 10 kilo hingga melahirkan, dengan berat bayi yang tergolong
“besar” yaitu 3,4 kilo. Dengan kondisi seperti itu, ak bisa tetap menjalankan
banyak hal luar biasa yang bahkan tidak kulakukan ketika hamil...diantaranya
sempat terbang ke Medan dan Jogja saat usia hamil 5 bulan, ke Singapura saat 6 bulan, dan terakhir ke
Vietnam (Hanoi, bukan Ho Chi Minh!), saat mendekati 7 bulan *kalo yang ini
dipikir2 ngeri juga. Belum lagi kalau ada acara kantor di bogor dan main2 ke
bandung saat wiken, udah gak terhitung berapa kali. Bahkan di sebulan pertama
kehamilan (tentu belum ketahuan kalau hamil), ak puasa sebulan (Cuma
bolong 3 hari di awal), trus mudik terbang ke Jogja, dan dilanjut lagi naik
pesawat ke Surabaya, lalu lanjut naik BUS UMUM (!) ke Tuban dan Malang (ga ada direct flight Jogja-Malang).
That was really an
amazing 9 months. Dan semua itu ditutup dengan persalinan normal yang hanya
memakan waktu kontraksi dari bukaan 1 hingga lengkap selama 5 jam (padahal
sebelumnya udah horor dikasitau kalau anak pertama biasanya kontraksi minimal
selama 15 jam).—mungkin cerita tentang ini akan diulas belakangan *kalau inget.
Dan, terakhir, hal yang paling dikhawatirkan ibu2 muda *dan gaya* ketika hamil,
yaitu takut berat badan ga bisa pulih setelah melahirkan, alhamdulillah beratku
langsung turun 5 kg sejak keluar RS, dan sebulan keluar dari RS, beratku jadi
49,alias sekilo lebih kurus dari sebelum hamil, hingga sekarang. *kalo ini
awalnya gara2 belum nemu rewang jadi ngerjain semua2 sendiri.
Oh ya, don’t get me wrong
ya teman2, maksud dan tujuanku menulis ini bukannya ingin menjadi @mamayeaaah
yang sepertinya sangat sempurna sbg seorang mama, ak hanya mau mengajak para
ibu2 untuk nggak takut hamil (kayak aku dulu, hehe). Yes, ak dulu awalnya
sempat merasa nggak PD juga ketika hamil, takut nggak sanggup, takut nggak
bisa., bahkan: takut melahirkan! Dan ternyata, adegan di tv tentang ibu2
melahirkan yang dramatis itu, telah meracuni pikiran dengan sangat salahnya.
Okeey, mungkin ada beberapa
hal yang bisa ku-share sekedar “tips and trick” kehamilan with zero complaint
*ceilah
1. Pesan Klasik: Penuhi
Nutrisi Ibu Hamil
Beruntung rasanya bisa
nemu dokter kandungan yang cocok sejak konsultasi pertama. Kami periksa di YPK
Menteng, dengan pertimbangan dekat dari rumah di menteng (rumah orang), juga
pelayanannya yang standar Menteng (yeahh), tapi harganya gak semahal RSIA di
sebelahnya (heheheuu). Oh ya, juga karena konon Dian Sastro dan Krisdayanti
juga melahirkan di sini lohhh :p. Anyway, akhirnya atas saran dari SPOG kami di
sana (boleh sebut nama gak sih?), ak akhirnya meminum tiga multivitamin dari
Amway Nutrilite yang tidak mengandung bahan kimia dan nutrisinya lengkap,
berupa Omega dari Minyak Ikan Salmon untuk perkembangan otak dan antioksidan
darah (kayaknya), sama ekstrak sayuran, dan tablet kalsium-magnesium (konon katanya
pemberian kalsium tanpa magnesium adalah “sia-sia” ). Kerennya lagi, dokternya
ini gak ngasih obat apapun, cuma rekomendasi utk konsumsi multivitamin nutrilite itu aja yang bisa
kubeli bebas di pasaran. Dokternya Cuma bilang :”Coba deh anda google Amway
Nutrilite, nanti silakan kalau mau konsumsi, bisa dibeli di mana saja”. Ak juga disarankan untuk meminum susu cair
(Ultramilk, Diamond) instead of susu bubuk ataupun susu hamil, karena lebih alami
dan kandungan kalsium nya terjaga. Alhasil, selama 9 bulan hamil, ak gak
mengalami yang namanya pegal2 tulang pungggung. Pernah seminggu sakit punggung
tp karena memang seminggu sebelumnya berhenti minum susu cair..setelah digenjot
lagi, sakitnya hilang.
2. Pregnancy is About
Physical Exercise
Sebenarnya ini kebetulan,
tapi memang semasa hamil, banyak kegiatan fisik yang kulakukan, bahkan mungkin
lebih banyak dari sebelum hamil. Pertama, jalan kaki sebanyak 2 kilo sehari.
Waktu itu aku tinggal dengan jarak 1 kilo dari kantor. Jika sebelum hamil aku
berangkat kantor bareng suami (diantar), maka sejak hamil malah jadi semangat
untuk jalan kaki ke kantor pulang pergi sebanyak 2 kilo di pagi dan sore. Juga
hobiku yang senang jalan-jalan di Car free Day hari minggu di Sudirman.
Walaupun suami males2an ikutan, tetep diseret dah. Juga seringnya jalan-jalan
di car free day sebagai ajang ngumpul ama temen2 tercinta dari jogja. Saat
hamil itu juga, ndilalah kami (ak dan suami) sempat berjalan berkilo-kilo di
Singapura selama 4 hari. Kenapa ndilalah? Karena kita udah beli tiket sejak
sebelum hamil akibat korban promo Rp.0 dari sebuah maskapai penerbangan asal
Malaysia *yeaah. Waktu itu suami sempet khawatir juga apa aku kuat dan akan
tetep dipakai itu tiket. Tapi sat itu malah kujawab “Kalau Mas gak mau berangkat,
aku berangkat sendiri”. Sewot abis deh pokoknya saking semangatnya. haha
3. Do Not Always Think You are Pregnant
Jangan memasang label di badan bahwa kita sedang hamil, sehingga selalu berfikir boleh ini nggak ya, boleh itu nggak ya..takut ini, takut itu..sehingga membuat kita merasa ragu-ragu, tidak nyaman, dan atau malah merasa terbebani dengan kehamilan. Hamil adalah proses alamiah, our baby is super smart so that she can survive in her own way. Bahkan ekstrimnya: kita dieeem aja, perut kita itu bakalan bear sendiri dan lahir sendiri itu bayi =D. Jadi intinya, asalh gaya hidup kita sebelum hamil ini "normal" dan nggak ekstrim (merokok, minum alkohol, atlet gulat, dkk), kita bisa hidup sama persis seperti sebelum hamil : jalan kaki masih bisa, naik turun tangga ok, memasak lancar, bekerja juga sama aja. Mungkin hal2 yang dihindari hanyalah sushi atau junk food, tapi memang seberapa sering sih kita makan sushi kl pas gak hamil? Jadi nggak bakal kerasa deh kl menghindari sushi selama 9 bulan, tau2 udah lahir aja :p Untuk duren, es krim, coklat, nanas, dan makanan lainnya yang difitnah tidak boleh dimakan bumil---bohong ah!
Ok jadi intinya,supaya ketika hamil nggak tersiksa dengan banyaknya pantangan, milikilah gaya hidup sehat selagi sebelum hamil..*haha pinter yah saran ku! :p
Segitu dulu, kepada seluruh ibu-ibu muda di seluruh dunia perblog-an, ayo hamil! :D
*PS: tulisan ini sudah kubuat selagi cuti melahirkan di rumah, tetapi baru *sempat dan ingat* posting sebulan setelah ngantor, itu aja karena diingetin my fans
TIARA :p
|
Our First Anniversary @ Singapore during 6th month |
|
Office Training @ Bali during 6,5 Month |
|
Ho Chi Minh ! |