Monday, March 7, 2011

Rasanya Menikah

Hehe,geli juga kalo membaca ulang judul blog ini: Rasanya Menikah. Tapi itulah pertanyaan yang belakangan paling sering kudengar tiap ketemu orang-orang, sejak menikah sebulan yang lalu (yaiks,udah sebulan aja): "Gimana rasanya nikah?". Biasanya aku akan kebingungan menjawab pertanyaan itu, dan pengin bertanya ulang meminta pertanyaan yg lebih spesifik, misal dia mau tanya pestanya, akadnya,persiapannya, atau malem harinya (bukain kado maksudnya, hehe), tapi seingatku jawaban yang selalu keluar dr mulutku hanyalah: "hehehehe". Sungguh jawaban yang tidak memuaskan.

Nah oke, untuk menjawab pertanyaan itu, mungkin aku bisa ceritakan beberapa cerita yang bisa kuceritakan (mbulet).

1. Hari H
Alhamdulillah ketika hari H, ketegangan tidak seperti yang kubayangkan. Semua berjalan smooth, kebisingan orang2 yang bertanya tentang ini itu juga tidak terjadi. Bahkan ketika periasku bilang "mbak ini siap2 ya, konde untuk jilbabnya akan terasa berat", tapi ketika dipasang...voila, aku gak merasakan apa2, ringan! Apalagi ketika kulihat wajahku di cermin, cantiknyooo! (hahahaha,okee,aku janji narsis skali ini aja, jangan berhenti mbaca yak). Selama acara berlangsung, aku dan si mas saling memastikan bahwa kami tetap tersenyum,selalu tersenyum sepanjang waktu, selain untuk menghormati tamu, juga karena kami meng-hire fotografer candid (hehehe). Tapi ternyata cara untuk "sadar senyum" ini efektif untuk menjaga keceriaan sepanjang acara. dan benar saja, di akhir acara, aku bilang pada keluargaku kalau aku sama sekali nggak merasa capek, dan jawaban mereka simpel: "tentu saja, orang bahagia mana ada capeknya".

Nah, kayaknya kunci utama untuk tampil fit dan prima saat menikah hari H adalah: settinglah hati anda supaya tetap bahagia!

2. Hari hari pertama menikah
Dari beberapa blog yang kubaca, ternyata hal ini terjadi juga pada pasangan muda lainnya: belum menyadari kalau sudah hidup bersama! Beberapa diantaranya misalnya, masih menyebut pasangan dengan istilah "pacar" intead of "suami/istri", masih kaget2 ketika keluar kamar mandi dan ada orang lain di kamar, bahkan lebih cepat untuk tidur jika saling memunggungi daripada berhadap2an, haha.

Daan...itu terjadi juga pada kami.. jadi kayaknya untuk yang satu ini, aku gak bisa ngasih saran seharusnya gimana :))

Sesaat setelah akad nikah selesai dilangsungkan, petugas KUA bertanya kepada mas: "Apakah anda sudah punya istri?", dan dengan spontan mas menjawab: "belum", lalu petugas KUA nya berkata: "naah, baru aja nikah, udah lupa kalau beristri". hahaha, skak mat :))


3. Sakit
Seminggu setelah resepsi pernikahan, kami berangkat ke Jakarta. Aku merasa itulah masa sebenar2nya menikah, sudah tidak bersama bapak ibu dan papa mama mertua lagi, adik kakak, juga segenap pakde budhe om tante dan kakek nenek. Saat itulah kami mulai merasa menjadi satu pasang, bukan lagi satu-satu yang digabung. Suatu ketika, aku sakit sampai harus nggak masuk kantor. Dengan perasaan bersalah karena nggak bisa menyiapkan sarapan seperti biasanya, aku malah dibawa ke puskesmas (dokter terdekat dr kosan yang buka pagi hari itu). saat diperiksa itu, aku melihat mas mengirimkan sms kepada atasannya, meminta izin masuk siang karena memeriksakan istri ke dokter. dan kejadian pagi itu, cukup membuatku berjanji untuk sekuat tenaga menjaga kesehatan. (oh ya, OOT, ternyata memeriksakan di puskesmas itu gratis tis..lengkap dengan obatnya, dan...sembuh!)

cuma pose, hehehe
4. Kesepian
Selain itu, menikah juga lebih mudah membuat kita merasa kesepian kalau di rumah sendirian, dari makna sebenarnya (baca: kangen), sampai kejadian-kejadian sepele. Misalnya, dapur di kosan kami berada di lantai 1, sementara kamar kami di lantai 2. Sebisa mungkin aku memasak ketika mas belum pulang, atau sedang ke masjid, kecuali kalau memang kita berencana memasak bersama mencoba resep baru (hehehe, untung mas seneng masak juga). Tapi semalem aku masih masak saat mas udah pulang. Dan saat sedang memasak itu, ak mendengar suara langkah kaki menuruni tangga. Ternyata mas turun menghampiriku sambil brgumam "di atas sendirian...". hahahaha *I'm blushing :D*gambar diambil random

Daan..begitulah cerita kami diawali. Semoga Allah menghimpun yang terserak di antara kami, memberkahi kami berdua, meningkatkan kualitas keturunan kami, menjadikan kami pembuka pintu-pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah, serta pemberi rasa aman dan tentram bagi umat. Amiin. (doa yang nyontek).

Yang terpenting dari semua itu, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang menyadari betapa besar kuasa Tuhan yang telah menjodohkan manusia, dan betapa maha kasih sayangnya Tuhan dalam hidup kita dengan menumbuhkan cinta kasih diantara manusia yang begitu banyak jumlahnya di dunia ini. Subhanallah.

18 comments:

Icha Maisya said...

wiwien..nice to read this! thanks for sharing 'rasanya menikah' :D
seruuu..hihihi...
Lucu deh pas adegan selesai akad dan lupa bahwa sudah beristri :p
Semoga langgeng terus ya wie.. :)

Wiwien said...

haha iya cha,,beware of that :D

Anis said...

Baca awalnya ketawa-ketawa, ujungnya jadi ikutan terharu :)
jazakillah sharingnya wien;
walaupun happily ever after cuma ada di film Di*ney, tapi ketika bahagia dimaknai sebagai kesyukuran dan kesabaran dalam menjalani setiap liku hidup, semoga kalimat itu jadi nyata juga ;D

Wiwien said...

Makasih aniiiiis :*

iyaa, aku setuju bgt sama kata2mu :
bahagia dimaknai sebagai kesyukuran dan kesabaran dalam menjalani setiap liku hidup

kunci hidup itu hanya syukur dan selalu positif, insya Allah kita pasti bahagia :)

ditunggu undanganmu :)

Dinna said...

Wiwien... senangnya membaca ini.... Jadi pengen segera menikah (loohhh???) hahaha...
:*

Anonymous said...

"tentu saja, orang bahagia mana ada capeknya".

Love that quote, has very universal yet energizing spirit!

Seneng baca blognya. Content-nya oke tapi foto-foto dan sudut pandang cerita tidak bisa [tidak] dibilang narsis ;p

Pls look at mine and you'll never find my pic!hahaha....

Wiwien said...

@jeng dinna: hehe ya itu efek sampingnya :D

@wiwiiit: yaa namanya nikahanku n lagi cerita perasaan wittoooo,,jadi sudut pandangnya ya diri sendiri ;p kalau blog mu kan krn faktor kamu back pack nya sendirian, ga ada yg motretin :))

minimazee said...

selamat ya win.. selamat menikmati indahnya menikah.. ;)

blackandikauda said...

huge congratz for both of you!!!

btw keren bgt tuh poto-poto candid nya...
ide bagus nih nant klo awak smpet menyusul kek kalian nant hehehe
*sayang tak ada poto awak yang nyempil hihihi

Wiwien said...

@mbak amini: makasih mbaak, selamat menikmati indahnya punya baby :D

@bleko: hehe tengkyu blek,iyaa besok harus hire fotografer candid krn lebih touching dan natural :) btw ntar ta cari2in fotomu blek, harusnya sih ada, fotonya banyak buanget kok, asal milihin satu2 aja :D

zainuri said...

barakallah... semoga menjadi keluarga muntijah.
semoga menjadi pintu pembuka segala kebaikan

Wiwien said...

amiiin, makasih, semoga selalu dalam naungan kebaikan juga :)

Anonymous said...

hahaha.. baca postinganmu ini aku jadi iri, wien. tau nggak, hilya (pacarku) kemarin baca postinganmu yang ini gara-gara kita saling bertukar link (postingan ini ada di urutan pertama link blog teman)...

dan guess what? dia iri jg... hehehe

Wiwien said...

hehe belum terlambat untuk membayar keirian kamu n hilya huuuud...

caranya?
ngajak hilya merasakan nikah jugaaa, heheheh
amiiiiin :D

Anonymous said...

hahaha.. belum waktunya wien. si hilya aja belum lulus... :p

Wiwien said...

haha siip, ntar habis ijasah trus ijabsah :))

FarisBQ said...

Win, apa rasa menikah? :)

Wiwien said...

hehe ya itu jawabannya satu postingan blog :D

Post a Comment

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase