Suatu ketika, teman saya nyeletuk begitu pada saya ketika saya menceritakan bagaimana saya berusaha sekuat tenaga mengasuh anak saya semaksimal mungkin, saya lalu menyadari bahwa teman saya itu ada benarnya. Saya juga heran dari mana saya dapat energi dan keberanian utnuk melakukan kegilaan itu, for me, it just takes passion and love to do that.
Mungkin, berikut beberapa kegilaan saya yang pernah saya lakukan dalam rangka mengasuh anak saya:
1. Saya pernah pergi ke Ha Noi Vietnam saat saya hamil sekitar 6 bulan. Konon di fase kehamilan ini kita paling sehat dan nyaman, dan rupanya itu benar. Alhamdilillah semuanya berjalan dengan baik. Sebulan sebelumnya, saya juga pergi ke Singapura bersama suami dengan perut yang sudah cukup besar.
2. Saya pernah (mencoba) membawa ASI perah ke dalam pesawat sejauh 10.000 ribuan kilometer dari Jakarta. Saat itu saya melakukan perjalanan ke Tajikistan, 3 jam dari Rusia. Kenapa saya tulis mencoba? Karena saya gagal. ASIP saya sudah mencair ketika transit di bandara Moscow, ice gel juga sudah beku, dan akhirnya saya buang di toilet bandara. Sekitar 15 botol.
3. Saya pernah melakukan perjalanan dari Jakarta jam 3 pagi bersama Aisha, naik taksi menuju Bandara Soetta terbang ke Banjarmasin 2 jam, lanjut naik mobil ke Tanjung selama 5 jam, demi bisa berkumpul dengan ayahnya Aisha selama 3 hari. Total perjalanan 12 jam. Dan saya melakukan hal yang sama ketika kembali ke Jakarta. Saya sudah melakukannya dua kali dalam jeda waktu 6 minggu. Kenapa bukan suami saja yang pulang ke Jakarta? Sudah, kami sudah bertemu tiap 2 minggu, dan kebetulan saat itu saya pas ada kesempatan waktu luang. And love works in a both way :)
4. Saya pernah membawa anak saya dinas ke Semarang, hanya dengan saya, tanpa pengasuh, karena Bapaknya sedang di luar kota juga. Saya bawa anak saya terbang (saya bayar dengan uang pribadi tiketnya), saya titip ke adik saya yang tinggal di semarang selama 2 hari, dimana anak saya belum pernah ke sana, dan sangat jarang bertemu adim saya. Awalnya nangis dan saya sempat ragu, tapi alhamdulillah sukses sampa saya selesai dinas.
5. Saya izin ke atasan dalam sebuah rapat penting di Bogor, bahwa saya harus pulang karena tidak bisa meninggalkan anak saya, dan mengejar kereta termalam jam 21.30 dari Bogor. Paginya saya datang lagi ke Bogor untuk lanjut acara. Capek? Iya. Tapi semuanya hilang kalau sudah sampai rumah.
Sepertinya baru itu kegilaan saya. Selain kegilaan kegilaan kecil seperti pumping di Bandara, bawa2 ice gel dan ASIP berbotol2 tiap kali dinas keluar kota, yang akhirnya terbayar dengan bisa menyelesaikan asi selama 2 tahun :)
Dan mungkin, kegilaan saya selanjutnya, dan yang terbesar, adalah insya Allah saya akan membawa anak saya ikut mendampingi saya menjalani S2 di Melbourne nantinya. Dengan anak 3 tahun, harus sukses kuliahnya, di negeri orang, tanpa suami.
Dibalik itu semua, ada seorang suami yang sangat mendukung saya untuk melakukan segala sesuatu hingga batas yang saya bisa, yang mempercayai saya sehingga saya menjadi yakin untuk bisa melakukannya, menunjukkan cintanya pada saya sehingga saya kuat menjalaninya, dan mengagumi saya sehingga saya selalu senang menjalani apa yang saya lakukan.
Jadi ingat slogan nya urban mama : there is always a story in every parenting style.
And this is my style. Semoga Allag ridho.
RINTIK HUJAN
4 weeks ago
0 comments:
Post a Comment