Friday, November 12, 2010

"Alhamdulillah, Terima Kasih Banyak..."

Sore itu aku pulang dari kantor seperti biasa menjelang maghrib, dan seperti biasa pula terhenti di pertigaan RSCM Salemba karena lampu merah plus banyaknya mobil dan motor yang pulang dari kantor. Saat itu hujan gerimis cukup membasahkan, dan kulihat berderet-deret penjual Bakpao dengan gerobaknya berjajar di pinggir jalan, berharap kendaraan yang terjebak macet lampu merah melarisi dagangan mereka.

Salah seorang penjual berhasil menyita perhatianku selama berhenti di lampu merah itu. Dia berdiri dekat dengan gerobaknya di trotoar jalan, merapat pada payung yang dia letakkan di atas gerobak, meski demikian, tentu saja kaos bagian belakangnya tetap basah kena percikan hujan yg terus menerus. Pandangannya lurus ke arah kami, ke arah kendaraan yang berjajar berhenti di jalan,mukanya terlihat tenang, tidak kemrungsung, tidak pula emosi (beda dengan kami yang mungkin wajahnya akan terlihat emosi/jengkel krn macet). Pandangannya terlihat sangat fokus kepada kami, memperhatikan kalau2 ada gerakan sedikit dari kami yang mengarah pada "Pak beli satu, Pak". Tapi tidak, tidak ada yang memanggilnya, yang mengacungkan jarinya/melambaikan tangan untuk memberi perintah dilayani beli bakpao. Dan melihat muka bapak itu, dia sangat tenang dan damai, seolah dia memaklumi kami yang tidak mau membeli bakpaonya, sangat menyadari bahwa mungkin kami tidak lapar, kami malas kehujanan menjulurkan tangan memanggil bakpao. Sama hal nya denganku, memakai mantol di atas motor, membuatku sangat kerepotan untuk mengambil dompet dari tas, merubah posisi mantol yg bisa membuat air akhirnya membasahiku, dan tentu saja, aku sedang tidak lapar atau apalagi kepingin Bakpao. Ah..tapi bapak itu hanya memandang kami dengan tenang, matanya tetap lurus memperhatikan kami dengan seksama, hatinya tenang walaupun nampak raut pengharapan dari wajahnya.

Dan beberapa detik sebelum lampu hijau, akhirnya kuputuskan untuk melambaikan tanganku, lalu mengacungkan satu telunjuk, sambil mulutku berintonasi jelas, tanpa bersuara (krn ga akan dengar) "rasa kacang hijau", kataku. Dan benar saja, Bapak itu langsungggggg bergerak seperti kaget, membuka panci tempat bakpao dikukus, cepat2 mengambil kertas pembungkus bakpao, dan BERLARI ke arahku, karena saat itu sudah lampu hijau. Dari jarak beberapa meter dia sudah melihat bahwa aku mengeluarkan uang 10 ribuan, maka dia menuju ke arahku sambil merogoh saku2 nya untuk memberi ku kembalian (aku udah tau kalau harga satu bakpao = 5 ribu).

Dan ketika akhirnya dia tiba di tempatku, menyerahkan bakpao, dan kuserahkan uang sepuluh ribuan dg mengatakan "Ambil kembaliannya, Pak", spontan dia langsung berucap "Alhamdulillah, terimakasih banyak mbak.." sambil memberikanku wajah yang sangaat cerah, yang cahayanya memasuki hatiku hingga membuatku sangaat bahagia, jauuh lebih bahagia dari terakhir kali aku menerima uang yang berpuluh2 kali lipat lebih banyak jumlahnya.

Dan basah setelah hujan sore itu, berhasil meneduhkan hatiku.

Ah.....

14 comments:

Anonymous said...

mahal ya mbak harga bakpao di jakarta
hehe OOT

Anonymous said...

nanti saya coba.

blackandikauda said...

banyak hal-hal kecil disekitar kita yang mengajarkan pelajaran besar..

btw bener juga..
masa bakpo kacang ijo 5000???
di gresik yang ayam aja 3000an kyaknya
hehehe

rindu firdaus said...

"Ambil kembaliannya, Pak", spontan dia langsung berucap "Alhamdulillah, terimakasih banyak mbak.." sambil memberikanku wajah yang sangaat cerah, yang cahayanya memasuki hatiku hingga membuatku sangaat bahagia, jauuh lebih bahagia dari terakhir kali aku menerima uang yang berpuluh2 kali lipat lebih banyak jumlahnya<------ aku pernah ngerasain hal yang sama win, sama temen kita sendiri pulak byahahah. padahal cuman cuman ngasih sisa duit yang sebenernya gak seberapa setelah dia nolongin aku, tapi mukanya seneng banget bwahaha. duit beberapa puluh ribu yang biasanya aku hamburin gitu aja, bagi dia berharga banget.rasa seneng orang yang lagi kayak gitu cepet banget menular nyehehe

Bernadeta Wahyu said...

ya, begitulah...
kadang kala sesuatu yg terasa sangat sederhana bagi kita...ternyata bisa menjadi sangat bermanfaat bagi orang lain... :)

mari selalu bersemangat berbuat baik :D

Wiwien said...

@anonymous: iyaa...mungkin karena lokasinya strategis jd pas mahal kalo di situ

@maucoklat: monggo

@andika blek: ah apalah arti 5000 buat juragan dari gresik ini :)) yup betul banyak hal kecil yg menginspirasi, semoga kita bs slalu melihatnya

@rindu: aku tauu siapa orang itu nduu...dia udah sukses lo sekarang, terkhir ktemu udah ngomongin investasi dia :))

@deta: welcome to the blog deet!! mari berbuat baik lewat blog! :)

rindu firdaus said...

iya win alhamdulillah dah sukses dia! seneeeeeng banget liat dia udah sukses kayak begitu. jadi inget dulu sering dibantu dia bwuhuhu dirimu juga sukses terus ya win sampe jadi pejabat kyeheh amin! jadi inget salah satu postinganmu win, tiap rupiah uang yang kamu terima adalah tanggung jawabmu buat kemajuan rakyat...kalau udah jadi pejabat jangan lupain ntu lo win gyehehe

Wiwien said...

huaaa...siaap nduu, insya Allah, saling mendoakan dan mengingatkan yaa...kamu jadi S2 ya? sukses buatmu juga nduuu!! muah muah

~jayaros said...

sewaktu aku membaca kata ALHAMDULILLAH ... ;) ... mataku langsung berkaca ... mungkin uang 5000 kecil, tapi bagi si~bapak cukup berarti dan yg pasti laba jualannya sore itu bertambah 5 ribu ... itulah kehidupan ... :)

Wiwien said...

iyaa...semoga kita selalu bersyukur atas kehidupan, amiin

~jayaros said...

OOOoooo ... masih cerita di depan RSCM ... ;)
pindahkan dung ceritanya ... :-D

Wiwien said...

siaaap :D

~sumanjaya said...

Mba Win, ada salam dari mbak Nandini di Jogja :)

Wiwien said...

Iya, nandini teman SMA saya..
btw terima kasih mas udah disebut di posting blog n ditunjukin kota bunga...salam!

Post a Comment

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase