Monday, August 18, 2014

Sekolah Alam

Trial sekolah baru..
Alhamdulillah..akhirnya perjalanan mencari sekolah untuk Aisha berakhir dengan dipertemukan Sekolah Alam di dekat rumah. Di Usia Aisha 2 tahun 2 bulan,  Aisha mulai masuk kelas Kelompok Bermain. Sebenarnya tujuan dari saya masukkan Aisha ke sekolah ini adalah dalam rangka training kalau nantinya Aisha masuk daycare di Melbourne. Pasalnya, Aisha pernah tidak betah ketika saya titipkan di daycare dulu selama 2 bulan. Trauma dengan kegagalan itu, saya berniat melatihnya untuk terbiasa dengan lingkungan komunal, yang bersama banyak teman, dan diarahkan orang lain (guru). Alhamdulillah sekarang sudah ada mbaknya, jadi opsi untuk mentraining Aisha adalah melalui sekolah.

Kami diberi kesempatan untuk trial gratis selama 3 hari sebelum memutuskan join, tapi saya hanya sempat mengambil sbeanyak 2 kali. Dalam trial itu, Aisha langsung terlihat suka dengan tempatnya karena ada kambing, kelinci, ikan, kolam renang, ayunan dsb, serta lahan yang sangat luas. Meskipun pertama kali datang, Aisha langsung bilang: "sekolahnya mana?". Hehee..beberapa kali trial di rockstar gym dan gymboree, rupanya telah membuat mindset Aisha bahwa sekolah adalah bangunan bagus dengan mainan warna warni :p.
Nggak ada takut atau geli menyentuh kambing...


Latihan pentas
 



Saat trial, di kelas, Aisha masih sering-sering menanyakan "mama mana?" dan akan berkahir dengan nangis kalau saya nggak segera muncul (saya sembunyi di balik tembok). Dengan kondisi begitu, sebenarnya saya tidak langsung bisa memutuskan akan melanjutkan rencana sekolah Aisha. Sempat berdiskusi lama juga dengan suami, apakah "keberanian dan kemandirian" anak bisa ditraining melalui sekolah? Tapi karena saya berniat supaya Aisha harus sukses menikmati hidup barunya di Melbourne, kami beranikan untuk ambil keputusan sekolah Aisha ini.

Alhamdulillah, ketika hari pertama sekolah di tahun ajaran baru, selang sekitar 2 minggu dari trial nya dulu, Aisha terlihat senang dan mulai sangat jarang menanyakan saya ketika di kelas (saya sempat menunggui juga). Perkembangan terkait "mau ditinggal" ini cukup positif, di hari ke 5, ketika diantar mbak nya, Aisha sudah langsung lari menuju ibu guru, dan baru dadah ketika diingatkan gurunya.

Doa bersama sebelum makan
Sekolah alam memang memiliki konsep yang cukup berbeda dengan sekolah konvensional. Aisha bersekolah selama 3 jam per hari, selama 3 kali seminggu. Satu jam pertama acara bebas, pengkondisian anak dengan sekolah, seperti memberi makan kambing, kelinci, main pasir, memberi makan ikan di kolam, ayunan outdoor, sholat dhuha bersama dan lain sebagainya. Selanjutnya baru kegiatan pembelajaran yang sesungguhnya selama 2 jam. Mengingat kelas Aisha hanya beursia 2-3 tahun, hanya 3 anak dalam satu kelas, dengan dua guru :D (kalau ini juga karena sepinya peminat untuk kelas sekecil ini). Dengan komposisi begitu, pendampingan guru sangat intensif. Seperti misalnya ketika melihat kelinci, guru juga akan bertanya tentang warna kelinci, jumlah kaki kelinci, menirukan cara jalannya, makanan kelinci apa saja, dsb. Jadi inklusif substansinya. Tetapi ada satu hari dalam 3 hari sekolah itu, kelas Aisha digabung dengan kelas usia 3-4 tahun yang jumlah siswanya sekitar 7 orang. Di hari tersebut, mereka biasanya melakukan kegiatan yang "besar", seperti berenang di kolam renang, berbagi dengan kaum dhuafa di masjid (di-organize sekolah), atau games games outdoor yang butuh banyak orang.


Hasil dari sebulanan Aisha sekolah diantaranya adalah dari daftar lagu nya yang bertambah. Di antaranya lagi sayonara, yang entah kenapa versi dia menjadi:
"Ilalika..ilalika..sampai berjumpa lagi..insya Allah,
buat apa susah buat apa susah, susah itu ADA gunanya..yok"

Aku nggak tau versi bener dari gurunya seperti apa, tapi begini saja malah lucu :)).
Hal lain yang sering dia lakukan adalah menanyai mamanya dengan lagu"Good morning mama how are you?" dan harus kujawab dengan "Just fine", rupanya di sekolah ketika mulai kelas, dia melingkar ditanyain gurunya dengan lagu "good morning Aisha how are you?". Btw jangan bayangkan Aisha melafalkan bahasa inggris itu dengan fasih ya, aslinya ya gak sejelas itu dia ngomongnya gimana, itu hasil penterjemahan mamanya :p. Selain itu, Aisha juga jadi rajin berdoa sebelum makan karena di sekolah mereka berdoa bersama dengan menengadahkan tangan dan menutupnya dengan "amin" sambil mengusap muka. Alhasil, tiap mau melakukan apapun, kalau disuruh doa, doanya pasti doa sebelum makan, hahahaa.



Jadi rajin cuci tangan sendiri sejak sekolah. Alhasil, gampang basah bajunya!

Dalam laporannya, tertulis bahwa Aisha sama sekali tidak takut ketika memegang kelinci dan kambing, tidak ada geli sama sekali. (Padahal kalau sama semut dan laron aja dia takut langsung lari :p)
Bakti sosial sambil mengantuk-ngantuk :p
Hal lain yang menjadi ciri dari sekolah alam adalah perlunya peran serta orang tua dalam aktivitas sekolah anak. Setiap hari, orang tua diberikan buku laporan tentang aktivitas anak di sekolah, termasuk hal-hal yang terjadi di sekolah. Seperti kalau laporannya Aisha, tertulis bahwa Aisha menjawab ketika ditanya siapa nama ortunya, jawabannya "Papa Anas sama Mama Wiwien", dia juga bilang "Aita sayang sama mama sama papa" sama gurunya. Aisha memang sering sih bilang sayang gitu kalau di rumah, tapi ketika mendengar laporan dari orang lain, rasanya terharu..hehe. Trus ditulis juga kalau Aisha sempat tertidur di pangkuan guru pas perjalanan mau ke masjid untuk pembagian donasi, juga ketika di sekolah bajunya basah dan saya lupa bawain baju ganti (akhirnya ninggal 1 di loker sekolah). Jadi setiap pulang kantor, salah satu hal pertama yang saya tuju adalah buku laporan sekolah Aisha. Oh ya, setiap 2 minggu, ortu juga diberikan edaran terkait apa yang akan dilakukan anak di sekolah sehingga perlu disiapkan dari rumah. Misalnya, pada hari tertentu anak diminta bawa bekalnya buah dan sayuran (tema), atau pakai baju batik, bawa sandal jepit, bawa foto keluarga, dsb. Di beberapa wiken, sering juga diadakan family gathering memperingati lebaran, tahun ajaran baru, atau gathering aja :p Sayangnya saya beberapa kali skip karena tabrakan sama jadwal lain (yang lebih seru hehe).

Agak takut takut..
Rasanya sayang juga Aisha cuma bisa sekolah selama satu semester di sini. Namun demikian, semoga yang sebentar ini bisa menjadi lifetime experience yang indah dan bermanfaat bagi Aisha, amiiin...

2 comments:

Dita Tristita said...

btw wien, temenku juga nyekolahin anaknya, lagu sayonara juga jadi ilalika :))

Wiwien said...

Ooohh...apa bahasa arab yaa..aisha juga ilalikaa

Post a Comment

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase