Akhirnyaaa aku menulis juga posting ini dengan judul yang vulgar...nah, jadi ternyata sodara-sodara, menikah itu emang perlu persiapan (yaelah, baru nyadar win? :p). Maksudku gini, sejak awal konsep pernikahan kami (olalaa udah pake kami-kami an aja sekarang), adalah pernikahan sederhana, mengundang orang dekat, menjamu dg sederhana, bersalaman, dan pulang, diperkirakan total waktu 1,5 jam maksimal dengan undangan yang tidak begitu banyak.
Sejak awal aku meyakini bahwa semuanya akan biasa saja, saya tetap bekerja setiap hari, tetap tinggal di kosan seperti biasa, dan tetap bermain kesana sini.. Tapi ternyata, suatu ketika jerawatku mulai bermunculan, tiba-tiba sakit sering perut (bisa jadi maag sih), dan yang paling kelihatan adalah sariawan! :D Maka,untuk pertama kalinya aku takjub dengan diri sendiri: wow,mungkin saya stress juga! haha :))
Nah, supaya tidak beralut-larut dalam jerawat dan sariawan, mari kita tuangkan semuanya ke dalam tulisan, biar lebih produktif dan jadi kenangan :-)
Apa saja persiapan menikah itu (yang udah saya lakukan)?
1. Belajar
Ibarat mau ujian, aku dulu menyengajakan untuk belajar dari buku-buku dan internet tentang menikah, baik itu tentang hak dan kewajiban suami istri, psikologi nya dan juga biologisnya ;-) Pokoknya seperti belajar "Married for Beginners" lah, hehe. Maklumlah, aku benar-benar belajar dari nol sejak diajak nikah *malu*. Untungnya ada beberapa teman yang udah nikah, jadi bisa tanya tanya, juga krn aku mau nikah, trus ada yang ngasih buku "Menjadi Pengantin Sepanjang Masa" (yeaah), trus berburu diskonan di Ulang Tahun Gramedia, dan sampai dibela2in beli buku online karena harganya diskon 20 %. Itu prosesnya, mengenai hasilnya kayak apa, mohon doanya teman-teman yaa semoga sukses;-) Dan buat yg mau kasih tips n trik, mash terbuka lebar diterima, hehe.
Tips: kalau emang udah pengin nikah, belajarlah dari sekarang, jgn SKS-an kayak saya :D
2. Urusan KUA
Nah ini cukup menyita perhatian kami karena kami tinggal di Jakarta, si mas asli Jawa Timur, dan kami akan menikah di Jogja! Mantep kan? alhasil, kami mengandalkan jasa pengiriman untuk mengirim dokumen (foto, KTP, kartu keluarga, surat pengantar KUA di Jawa timur) dikirim ke jakarta, ditandatangani, dan dikirim lagi ke Jogja untuk diurus di KUA jogja. daan bisa ditebak, ditengah-tengah itu ada masalah pengiriman, maka kami kirim ulang karena dokumen pertama nggak nyampai, haha. Kami memang berniat untuk meminimalisir pulang kampung untuk menghemat biaya. Seingat kami, dalam proses persiapan ini, kami hanya pulang beberapa kali, yaitu 1. Kenalan dengan orang tuaku, 2.Lamaran (ya, mudik berikutnya langsung lamaran), 3. Kunjungan ke Tuban (menjawab lamaran). Awalnya kami fikir ini sudah cukup, tapi ternyata kami harus mudik ke Jogja sekali lagi kemarin karena ada Verifikasi dari KUA terhadap calon penganten, daaannn ternyata dalam verifikasi itu yang harus kami lakukan adalah: tanda tangan saja! (haha, kirain mau diwawancara penuh keseriusan atau diperiksa kadar kegantengan dan kecantikan kami, tiwas udah dandan *bercanda*)
Tips: berbeda dengan tips poin nomor 1, untuk tips urusan KUA ini, jangan ngurus di KUA dr sekarang kl belum tau kapan nikah atau belum tau nikah ma siapa, hehe. Prosesnya gampang kok, asal gak kayak bus AKAP aja (Antar Kota Antar Propinsi) :p
3. Tes Kesehatan Pra Nikah
Ini sebagai syarat dari KUA di Jogja (kenapa di Jogja, karena aku ga tau apakah KUA lain juga mensyaratkan, soalnya temenku nikah di Jakarta belum ditanyain ttg tes kesehatan ini). Tes kesehatan ini bisa dilakukan di mana saja (ga harus di jogja) asal di puskesmas/rumah sakit negeri. Dan berhubung kemarin harus pulang ke Jogja untuk urusan KUA, maka sekalian lah tes kesehatan di Jogja, tentunya lebih murah. Di tes ini, kita dapat form "Tes Kesehatan Pra Nikah" (sebelumnya ngurus surat pengantar dulu dari kelurahan). Tes ini terdiri dari serangkain tes urine (untuk melihat kehamilan), darah, gigi, suntik imunisasi tetanus bagi calon perempuan, konsultasi gizi dan terakhir konsultasi psikologi. Saat menjalani ini, aku merasa, hmm..program pemerintah bagus juga ternyata...
Tips: tes kesehatan ini hanya untuk syarat administratif, kecuali kita emang pengin medical check up yg "beneran", mending cek aja di puskesmas, kalau di Laboratorium swasta bisa sampai 2 jutaan.
4. Ubo Rampe Pernikahan
Nah ini macem-macem,dari mulai undangan, suvenir, gedung, katering, baju, susunan acara, prosesi akad, dkk. No comment deh *tiba-tiba sakit perut, hahaha
PS: Ubo Rampe itu maksudku segala hal yang berkatian dengan pesta pernikahan, kalau arti sesungguhnya apa itu ubo rampe, aku nggak tahu :D
5. Cuti Nikah
Nah menurutku yang paling penting dari cuti nikah adalah: pastikan jadwal cuti kita dan jadwal cuti (calon)pasangan kita adalah sama...maksudnya, ngapain ambil cuti lama-lama kalau toh pasangan kita ternyata udah masuk kerja..bisa-bisa honeymoon tanpa honey ntar :D
Okee sepertinya itu dulu persiapan yang bisa (ingat) untuk diceritakan. Oh ya, kami juga telah membuat blog pernikahan di weddingannouncer.com (www.anas-wiwien.weddingannouncer.com). Sebenarnya kami cuma tau dari teman juga yang udah nikah dengan memanfaatkan website itu, tapi ternyata dari komentar teman-teman di buku tamu web kami, banyak yg bilang websitenya inovatif dan touching. Hehe, jadi mungkin bs dicoba ntar buat teman-teman yang berencana menikah juga, gratis kok websitenya!
Mohon doa teman-teman semoga rencana pernikahan kami lancar, dan pernikahan kami tersebut penuh berkah, penuh cinta, ketenteraman dan dirahmati oleh Allah SWT (sakinah, mawaddah, wa rohmah). Amiiiiin.
ps: gambar di atas diambil random dari Google, adalah gambar Halte Busway Dukuh Atas, tempat pertama kali kami bertemu kembali di Jakarta :p
Silent Illumination, 28 Juni - 6 Juli 2024
4 months ago