Thursday, September 19, 2013

Daftar PNS Nggak Ya?

"Time Flies...Orientasi CPNS Bappenas Tahun 2009"
Berhubung sekarang sedang "diobral" pendaftaran CPNS di hampir seluruh kementerian, saya akan turut meramaikan topik ini, termasuk juga untuk menjawab beberapa teman ke saya tentang:...sebaiknya daftar ga ya? jadi PNS ngapain aja ya? gajinya berapa ya? Kerjaannya ngapain aja yaMungkin ini bisa jadi seri ke 2 dari tulisan tentang tes CPNS saya sebelumnya di sini.Oh ya, untuk membatasai pembahasan, tulisan ini membahas untuk tes CPNS bagi lulusan S1 ya..yang nantinya akan menjadi PNS golongan IIIA.

Tulisan ini akan saya mulai dengan menceritakan mengapa saya mendaftar jadi CPNS dulu.

Motivasi
Hingga  saat ini sebenarnya saya juga nggak tau kenapa saya ingin jadi PNS (hahaha). Pertama kali daftar dulu, saya cuma ingin bekerja setelah lulus kuliah, dan kebetulan saat itu sedang ramai bukaan CPNS seperti sekarang ini. Saya yang sebenarnya saat itu pengin jadi Dosen, dan sudah mulai membantu beberapa dosen dalam menyiapkan kelasnya, tergoda juga untuk daftar PNS seperti teman2 seangkatan saya. Waktu itu saya mendaftar di beberapa Kementerian yang membutuhkan jurusan HI, dan syukur alhamdulillah saya justru diterima di Kementerian yang paling keren dan prestisius sedunia (ga boleh protes sama pengakuan sepihak penulis! hehe). Tapi saran saya bagi teman2 yang mau daftar, pastikan dulu motivasi teman2 apa (jangan kayak saya hehe) dan "tembaklah" kementerian yang menurut teman2 keren saja, bukan random seperti saya dulu. Beruntung sekali saya diterimanya di Bappenas, nggak membayangkan kalau ternyata saya diterima di suatu Kementerian yang ternyata "salah jurusan" bagi saya. Karena once kita keterima PNS di suatu kementerian, berarti seumur hidup akan kita habiskan di sana. Walaupun tentu saja, pilihan untuk keluar dari PNS atau pindah kementerian pasti bisa. Nah, belakangan saya tau bahwa motivasi saya menjadi PNS adalah untuk "bekerja" yaaa nggak salah2 amat, karena justru bermodal motivasi bekerja itu, saya mencintai pekerjaan saya, yang besar atau kecil, pasti berkontribusi bagi pembangunan Indonesia, setidaknya di sebagian pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi  yang merupakan lingkup kerja saya (insya Allah).

Kementerian Apa?
Kementerian terbaik adalah Kementerian yang sesuai dengan minat (orang bule mengatakan passion) kita, dan memiliki budaya kerja yang efektif. Kalau untuk minat, saya nggak akan bahas di sini karena hanya kita sendiri yang bisa menentukan, dan memerlukan penelusuran mendalam apakah tupoksi kementerian tersebut sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Tapi hal lain yang paling penting adalah: menilai budaya kerja di suatu kementerian tersebut, misalnya dengan mengajukan pertanyaan2 ini untuk kita jawab sendiri melalui riset kecil:
-Apakah kementerian tersebut memiliki banyak pekerjaan? (ugly truth, semakin banyak pekerjaan, semakin efektif kita bekerja--semakin sedikit pekerjaan, semakin besar potensi malas2an)
-Bagaimana potensi pengembangan kapasitas staf nya? (misalnya pelatihan2 dll--ini hampir semua kementerian sudah lumayan bagus sih kayaknya; termasuk  juga potensi sekolah lanjutan--S2 dan S3 mungkin--bisa dilihat dari komposisi pendidikan stafnya)
-Apakah kementerian tersebut memiliki jenjang karir yang jelas dan fair?
-Apakah hierarki atasan dan bawahan sangat absolut? (misalnya..kalau dulu ada bercandaan: staf CPNS jangan2 disuruh buatin kopi atau bawain tas si bos--hehe)
-Apakah kementerian tersebut sudah "bersih" dalam mengelola perjalanan dinas? hehe spesifik ya, tapi yah..ini bisa jadi salah satu tolak ukur seberapa "civilized" nya kementerian tersebut.
-hingga pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah di Kementerian tersebut banyak yang membolos? apakah banyak yang lembur? apakah banyak yang muda dan ganteng dan kaya? *mulai nglantur...

Kerjaannya Gimana?
Ketika awal-awal diterima jadi CPNS dulu, selama tahun-tahun pertama isinya cuma training..training...dan training.... Menurutku sih masa paling asik hehe..apalagi saya habis lulus kuliah jadi belum siap2 banget untuk bekerja. Training itu merupakan training wajib, mulai dari team building di Puncak, orientasi kantor selama seminggu, trus diklat perencana selama---1,5 bulan (kyknya), trus Diklat Prajabatan selama seminggu...dan ditutup dengan diklat perencana pertama (lanjutan) selama 2,5 bulan di Bandung. Baik banget kan pemerintah dalam mempersiapkan abdi negara nya? :) Teorinya, dengan berbekal training tersebut, kita lebih siap secara substansi untuk bekerja di kementerian kita (untuk diklat2 perencana itu), dan memiliki semangat kebersamaan dengan sesama PNS di kementerian lain (Diklat Prajabatan). Dan so far, dari training2 tersebut, saya optimis bahwa anak-anak muda yang menjadi PNS di berbagai kementerian tersebut siap membuat perubahan (insya Allah). Di sela-sela training itu, kita juga sudah mulai bekerja di kantor. Intinya, kalau kita bekerja di Kementerian, itu kan membuat policy/kebijakan dalam berbagai sekala: nasional, skala program/proyek, atau skala kantor (misal yang bekerja di bagian biro SDM atau biro umum), dalam berbagai jangka waktu: 5 tahun, 1 tahun, atau periode tertentu (misalnya proyek). Nah, untuk mencapai tujuan itu, banyak jenis pekerjaan yang kita kerjakan: dari menyiapkan substansi pemaparan/presentasi (menyusun latar belakang, sasaran, dan kebijakan itu sendiri), bertanya/berkonsultasi dengan pihak lain, sampai  mengunjungi lapangan, menulis notulen, laporan, menyelenggarakan rapat,mengirim undangan, dan fotokopi! Kadang ada masanya pekerjaan sedang banyak, ada masa pula pekerjaan sudah selesai.

Tekanan Kerjanya Gimana?
Menurutku, salah satu hal utama yang merupakan enaknya jadi PNS adalah tekanan kerja yang cukup kecil, sehingga kita bisa tampil all out. Tekanan kerja di sini dalam artian untuk dipecat jadi PNS ya. Kalaupun pekerjaan kita super banyak sampai lembur-lembur, bos galak dan perfeksionis, tapi itu masih lebih baik dibandingkan kalau kita juga punya kemungkinan dipecat atau diberhentikan dengan seenaknya. Saya membayangkan mungkin di swasta begitu ya: harus perform, kalau tidak dipecat. Walaupun saya sepakat kalau kita harus perform dimanapun kita berada. Justru karena hampir tidak ada ketakutan dipecat itu, kita harus all out...harus total...harus menyelesaikan pekerjaan sejauuuh kemampuan kita dengan bebas. Nikmatilah masa-masa sibuk dan lembur karena kita menjadi sangat produktif dan menikmati wiken, dan syukurilah masa-masa nganggur dengan meminjam buku-buku bagus di perpustakaan (ada juga lo perpusnya!). Karena bagaimanapun, masa lembur dan masa nganggur kita dibayar dengan menggunakan tax payer's money.

Gajinya Gimana?
Walaupun bukan yang utama, tapi gaji penting juga untuk dibahas, apalagi untuk teman2 pria, yang nantinya akan menjadi tulang punggung keluarga. Gaji PNS sebenarnya standar, semua golongan III A itu sama semua (kayaknya sih ya?). Yang membedakan kan sekarang ada istilah "remunerasi", tunjangan selain gaji. Konon remunerasi ini juga beda2 tiap Kementerian. Selain itu, ada pula honor terkait kegiatan tambahan yang kita kerjakan, misalnya kegiatan Kajian dan pembuatan Policy Paper. Kenapa tambahan? karena itu bukan tupoksi utama dari pekerjaan kita. Konon katanya, semua honor tambahan tersebut akan dihilangkan, dan dialihkan menjadi "gaji tunggal/all-in" yang lebih besar. Katanya sistem ini mulai tahun depan, tapi nggak tahu juga, namanya juga konon. Jadi PNS akan digaji dengan sistem pekerja swasta, yang gajinya besar tapi sudah, tidak ada tambahan apapun lagi selama sebulan itu. Menurutku sistem ini bagus banget sih, soalnya  kita sebagai PNS juga "bangga" karena bisa dengan bebas menyebut gaji kita berapa (ngga kayak sekarang yang selalu "dicurigai" mendapat saweran banyak sekali), juga untuk menghitung kepastian jumlah pendapatan kita sebulan, hal ini sangat berguna khususnya yang mau ambil kredit2 KPR atau barang lainnya... *curcol deh*. Kalau dibandingkan dengan gaji swasta gimana? Yaa....berhubung saya nggak tahu gaji swasta seperti nggak tahunya teman-teman tentang gaji saya, jadi yaa saya nggak tau juga gimana perbandingannya hahaha (piye sih!). Tapi satu hal yang pasti, kalau kata suami saya: saling memberitahu nominal gaji itu masih enak saat kita pertama kali bekerja, tapi kalau sudah beberapa tahun bekerja, itu sudah tergantung "mekanisme pasar" dan keberuntungan kita, apalagi buat yang bekerja di swasta dan sering dibajak perusahaan lain, hehe... iya kan? Tapi insya Allah, gaji PNS di jakarta cukup untuk hidup dengan layak dan berkeluarga di Jakarta, no worries.

Ndaftarnya Gimana?
Tahun ini, hampir semua Kementerian membuka lowongan CPNS. Untuk informasi lengkapnya bisa dilihat di www.menpan.go.id, dan tentu saja di website masing-masing kementerian yang diminati. Khusus untuk tempat saya bekerja., setelah tahun lalu moratorium, tahun ini Bappenas membuka kembali lowongan CPNS memperebutkan 47 posisi (kalau nggak salah itung saya), dengan deadline 22 September 2013, lebih lanjut bisa lihat di sini. Dulu saat awal-awal saya kerja di Jakarta, saya ingat waktu itu naik taksi dari depan kantor Bappenas. Supir taksi tanya ke saya apakah saya PNS di Bappenas, saya jawab iya. Selanjutnya, dia berkata: "Bayar berapa dulu mbak?",  saat itu saya merasa marah setengah mati, saya terdiam beberapa saat, berusaha tahan nafas dan bertanya: "Maksudnya apa ya Pak?", dan justru dia melanjutkan "Atau punya Saudara di sana? kan biasanya gitu...".  Saya ingin menjelaskan panjang lebar kepada bapak itu, bagaimana saya 5 kali pulang pergi dari Jogja ke Jakarta naik kereta untuk mengikuti setiap rangkaian tes di Bappenas, bagaimana saya harus mencari tumpangan di Jakarta untuk tes2 tersebut, bagaimana saya menghafal kosakata dalam buku-buku TPA yang super tebal itu, atau bagaimana saya berdoa setiap malam memohon hasil yang terbaik dari Allah, dan bagaimana saya setiap detik merefresh website Bappenas ketika hari H pengumuman hasil tes CPNS tersebut. Tapi yang keluar dari mulut saya hanya: "Tidak bayar, Pak. Saya juga tidak punya saudara di Jakarta. Bapak kalau mau daftar juga bisa, kalau berkualitas juga pasti diterima."  

"Siapa bisa, dia bisa...."

Akhir kata, dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengajak teman-teman yang benar-benar ingin berkontribusi bagi Indonesia untuk mendaftar menjadi CPNS tahun ini. Kita semua ingin kan melihat  Indonesia bisa sukses membangun infrastuktur ini itu dari ujung Sabang sampai Merauke, ingin melihat masyarakat miskin berhasil mendapatkan kehidupan yang layak, ingin melihat setiap anak-anak mendapatkan pendidikan yang berkualitas, dan ingin melihat Indonesia menjadi negara maju... Mengapa tidak menjadi bagian dari perubahan itu? Jangan tunggu kami (pemerintah) mewujudkannya, tapi bantulah kami mewujudkannya...bergabunglah bersama kami!

*iklan layanan masyarakat ini tidak dipersembahkan oleh Kementerian manapun, hahahha



Thursday, September 5, 2013

Aisha's Development: 15 Months

Aisha enjoys morning walks in our neighborhoods
I am writing this post merely for reminder and measure on how my baby's development this far. Oh well, actually I have an obsession to have development update EACH month, to take picture of my baby EACH day....but what can I say? I'm just too lazy, my brain forgets, my camera uncharged, and my excuse is the biggest of all hehehe. But above all, I still manage to regularly read  Babycenter on my baby's development since the site send me email once a week to review the baby's development in each week. This website helps me alot to understand my baby behaviour and what to expect from her. So, this is my review on Aisha's Development up to, and especially in, her 15 months age.

Speech Development
Aisha in her 15 months can be considered as "full human being". She start to fully "understand the world" since last month, in her 15 months, when we went home for Mudik, meeting our friends and family in Malang and Jogjakarta. She, who already mumbling since her 8 months, suddenly became TALKING deliberatly like: "apa tu?", "Kunces" (kucing), "Tedes" (pedes), "ya", "dak" (nggak), "gadah" (gajah),  "nda ada" (nggak ada), "aduh", "aammaan" (amiin), and "mbah".. this words are beside some basic words she already mastered before, like: mama, papa, mam..mam (nenen), apa, and dadah..
She insist to wear adult T-Shirt, gift to my husband from his friend
When she wears something (glasses, hat, headbands), she will be very happy when we show her that she is beautiful (bring her to the mirror, show her the photo result)

Understanding Commands
But most of all, the most amazing development in her 15-16 months old is her complete response for our order. We can ask her to take her own shoes from the "lemari sepatu"  simply by saying: "Aisha mau ikut mama? kalau ikut, ambil sepatu sendiri", and she cheerly come to the Lemari, open the Pintu lemari, and correctly chose her own shoes which located side by side to our shoes. Actually the first time this thing happened was heroic, I myself almost cry hehehe....Because at the first time I didn't expect she would understand or even do my order. So after that, my world is changing into beautiful world a mother could wish: I can ask her to close the door, ask her to take her own drinking bottle, ask  her to take a bath (then she will try to open her clother--never success), ask her to go to sleep (then she will be heading to our bedroom), ask her to deliver things to my husband (from important thing like a handphone, to silly thing like a pillow--just to test her, hehehe), and any other command which she will do them happily. I am now thinking what other new commands I can give her next time hahhaha.
"Nginjen..."

She doesn't want Papa leave...

Replicating Behaviour
This symptoms become very obvious in this 15 month as well. Aisha who previously only "watch" whatever we adults do, now starts to replicate this in her own way. She who usually doesn't like to wear hat or her jilab, suddenly wants to wear some Mukena/Rukuh when seeing me praying, and then she will do "sujud" when I do the same during Sholat. She also like to say "aduuuuh", after we coincidentally said that. Also she like to TAKE OVER whatever we do: gardening, opening refrigerator, sorting vegetables, reading newspaper, handling remote control, sitting in the couch,,all...
She ask to take over the watering from me

Do like a master...

And very happy!


Wants to join us in the dining table

Telling Informations
This is one of the most interesting part of her development this months. She likes to tell us informations, as if she is the only one who knows!! hahaha. So when we arrive at home from the office (usually at 5.30pm ), she starts to speak (or so) very fast, excited, while pointing whatever object she try to tell us. She sometimes point out the sky while saying "cepatamatupata,..."---we never understand, or points her toys and says the same: "cepatamatupata...tapata..."(and continue), and she is very happy when we respond her "story" with our excited face, as if we were understand haha. But if nothing feels intersted for her that day (maybe), Aisha will point out herself and say "mama...mama...tu papa..papa..", I dont know what she means but it seems that she try to tell us that she is mama, or she is papa, or she is "ayta..", sometimes she correctly said her name as "Ayta", but most of the time she also get confused whether her name "mama" or "papa".. haha baby!
Daily ritual: take whatever in my bag
One..two..three.. and she actions like this...
Praying with mama....
On Playing with Other Babies
Just as normal development stage, Aisha in this 15 months age just can not play WITH other babies, she can play TOGETHER with other babies, but in her each own way, and own toys. Actually she seems to be interested with other children, but she still shy in expressing herself infront of other baby/new people. Maybe this is because she kind of never meet people, as she always with the babysitter when me and my husband working. So what can we do as parents is just to bring him wherever we go to meet our friends during weekend, or push some interactions  with our guest at home. We believe that her courage will grow when she starts to attend playgroups, but we are thinking to send her for playgroup at least after her 2 years age. However, we are very happy that, although we never teach to do so, Aisha is able to share toys with other friends. This happens most of the time when we come to playground in a mall, or even with her toys at home when baby guest visiting. Also, since she stay at home all the time during the weekdays, she seems very enjoy when visiting somewhere during weekend. She will directly (walking by herself) explore the bookstores, the supermarket, zoo, lake and gardens near the house.

First time biking in two wheels bike, looks nervous (and sleepy??)

Enjoys playing with Nayla, our guest...
In Gramedia
Physical Development
Aisha starts to walk in her end of 14 months. And I think walking is the biggest milestone for baby: once she starts to walk, she starts to understand most of everything. I don't know whether there is correlations on this, but this happen to Aisha. In her 15 months today, Aisha has 6 teeth, realtively few comparing to other baby in her age. Also, her hairs are still few and not thick enough, but we have no worry for this as me and my husband happened to have little hairwhen we were baby. Aisha's weight is 10 kilograms, can not be considered fat at all, and even a little skinny. But we have no worries too since Aisha remains active and seems healthy. 

Todler..
Enjoys walking here and there in the store
Well I think that's all for now. And most importantly, in her 15 Months old up to now, Aisha still enjoys  breastmilk from her mother! What a compliment from myself, haha... 9 months to go for breastfeeding her, and I am not really looking forward to that. Breastfeeding is so precious moments.

To sum up, this quotes indeed reflect how do we feel:

indeed...

 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase