Monday, December 7, 2009

Bappenas

I'm coming your way..........

I LOVE YOU

Tuesday, December 1, 2009

Adikku Homy

Adikku terkecil namanya Agung umur 11 tahun, tapi dia kupanggil Homy sejak umur 7 tahun gara-gara sendal merk HomyPed miliknya. Waktu itu dia lihat sandal HomyPed yang dipakai sepupuku seumuran dia juga, trus sejak itu dia pengin banget sendal itu, model itu, dan warna itu (pokoknya kayak anak kecil banget deh!). dan setelah dia dapet itu sendal, bahkan ke sekolah pun merajuk pakai itu (waktu itu cuma disambut TATAPAN ibuku yang juga seorang guru sambil terpaku di depan pintu :p). dia batal pakai sendal itu ke sekolah.

Anyway, lepas dari kenyataan bahwa adikku adalah anak bungsu yang punya potensi lebih besar untuk manja, Homy adalah anak yang cerdas. Dia termasuk anak yang memiliki visi yang jelas untuk anak semumuran dia (halah bahasaku). Sejak umur 5 tahun, dia senang terhadap pengetahuan tentang science dan (entah kenapa) tertarik pada dinosaurus. Dia tahu segala nama dinosaurus, dimana mereka ditemukan, apa makanannya, siapa musuh masing2 dinosaurus itu, bahkan sampai semua film tentang dinosaurus.

Suatu malam, jam 1 pagi saat aku sedang nonton film di ruang tengah di samping kamarnya, dia tiba-tiba menangis. kufikir dia cuma lagi mimpi, jadi aku ketuk2 aja pintu kamarnya yg ternyata dikunci. aku minta dia buat bangun (biar ga kebawa mimpi nangis). ternyata dia bilang kalau dia ga bisa tidur dari tadi, trus nangis deh (haha dasar anak bungsu!). trus dia membukakan pintu, dan aku masuk. aku tanya apa dia mau kubacain cerita, biasanya itu senjata kl dia ga bisa tidur. dan dia mau.

Awalnya, aku cerita tentang ikan-laron-semut. Ceitanya tentang seekor semut yang nggak mau jadi semut karena dia harus bekerja sepanjang hari, trus dia berkelana dan ketemu ikan yang gak pernah kerja dan cuma berenang2 aja sepanjang hari. si semut pengin jadi ikan. Belakangan, semut baru tau kalau ikan itu cuma bisa di dalam kolam aja, jadinya bikin bosan. trus semut ketemu laron dan rasanya senang jadi laron karena terbang bebas tak terbatas dan nggak kerja. semut pengin jadi laron. belakangan, semut baru tahu kalau laron itu cuma hidup semalam. akhirnya semut pulang dan tetap senang menjadi semut walaupun dia harus bekerja sepanjang waktu.

(cerita itu baru kubuat malem itu dengan terinspirasi dari lagunya Fatih, liriknya lihat di sini). dengan sedikit puas karena bisa ngarang cerita dadakan, aku bertanya ke Homy :
"Tuh Hom..kamu harus bersyukur walaupun jadi apapun..menurutmu pelajaran apa yang didapat dari cerita itu?",
dan sambil matanya tetep merem dia bilang : "Aku mau jadi semut Raja aja, bukan semut pekerja. jadi tetep nggak kerja..haha"

(ahh.... emang semut ada ya semut raja-rajaan segala?!)

Oke, akhirnya aku bebesar hati untuk menawari dia cerita yang lain karena dia belum ngantuk juga. dan entah kenapa waktu itu aku memilih topik GLOBAL WARMING, yang aku nggak pernah habis sesal kenapa milih itu. pertama karena bikin dia tambah gak ngantuk, kedua karena aku kalah dan salah telak lagi. haha.

Jadi waktu itu aku cerita kalau dunia ini sekarang sedang mengalami global warming karena efek rumah kaca (dia tertarik banget minta aku njelasin efek rumah kaca panjang lebar). trus aku bilang kalau akibat Global Warming itu, gletser di kutub akan mencair (dan dia langsung memotong kalau pencairan gletser itu membuat permukaan laut naik dan bisa menegggelamkan pulau). dan selanjutnya aku bilang kalau efek lainnya adalah suhu bumi makin meningkat. dan aku bilang :
"Nih Hom..makanya sekarang Jogja itu panas banget kalau siang hari,jauh lebih panas dari sebelum2nya.."
dan dia hanya njawab:
"Mbak..tapi tuh Jogja sekarang panas karena matahari berada tepat di atas pulau jawa selama bulan Oktober-Desember.."

*Aaargghh..mendadak aku menyesal udah mengetuk pintu dan menawarinya untuk membacakan cerita sebelum tidur*

Hehe, but you're always be my boy, my smart boy Homy! :D

Gara-Gara Pohon Laki-Laki


Terlepas dari dah lama banget aku nggak nge-blog, Jogja sekarang setiap hari hujan (ga nyambung kan? :p). Biasanya, pagi hari sangat cerah, siangnya puncak panas, sorenya mendung dan malamnya hujan. kadang-kadang sore juga udah langsung dibarengi hujan sampai malam.

Aku baru sadar ada sedikit "pola hujan" itu akhir-akhir ini, ketika seorang teman yang mengalami empat musim bertanya: memang kamu nggak bosan ya tinggal di tempat yang cuma punya dua musim sepanjang tahun? Haha, ya secara belum pernah ngalamin empat musim, waktu itu aku cuma jawab : wah nanti coba saya rasakan selama setahun itu, bosan apa enggak. Nah, ternyata sekarang aku punya jawabannya, ternyata walaupun cuma dua musim, tapi dalam sehari tetap ga monoton (misal 6 bulan panas, 6 bulan hujan).

Di samping itu, ada pola yang lain juga.

Aku ingat 3 bulanan yang lalu,saat puncaknya musim kemarau, adalah musim kelengkeng. karena sedang musim, kelengkeng yang sebelumnya dijual 20ribu sampai 30ribu per kilo, waktu itu bisa sampai harga 10ribu, bahkan 9 ribu dan kalau kita sok akrab dengan penjualnya, bisa dapat 20ribu untuk tiga kilo! (haha jadi sekilonya berapa ya itu? pusing :D)

saat musim kemarau hampir habis, dan musim kelengkeng belum berhenti benar , sudah disusul lagi dengan musim jambu biji merah. temenku bilang itu jambu lokal, cuma ada di Indonesia (atau setidaknya asia tenggara kali ya). soalnya dia bilang, jambu biji di luar negeri itu warnanya putih. (haha..tadinya kupikir jambu biji merah itu karena udah matang, jadi kalau belum matang warnanya putih... :P)

Saat musim kelengkeng dan jambu biji berakhir,dan musim hujan mulai menunjukkan tanda-tanda kedatangannya, sepanjang jalan (godean) sudah dipenuhi dengan penjual mangga dadakan. woaow!! hargany pun nggak tanggung-tanggung, pas musim begini, bisa sampai 2500 per kilo! dan itu tetap manis. satu kilo bisa dapat 3, bahkan 4-5 untuk mangga manalagi (yang kecil2 itu lo). dan cara memilihnya pun gampang, tinggal cari mangga yang agak kekuningan di pangkal mangga, dan berbau harum (jadi diendusin pake hidung gtu deh). Bagusnya lagi, mangga itu punya serat yang paling tinggi diantara kawan2 buahnya yg lain, bahkan lebih tinggi dari jeruk (walaupun aku ga yakin juga jeruk dan mangga itu berkawan, hehe).

Nah, sekarang saat musim hujan sudah rutin berkunjung, mangga mulai berhenti berbuah. dan bisa menebak kan buah apa yang akan muncul sebentar lagi?

Pastinya adalah rambutan!!!

aku ingat betul tahun lalu di musim yang sama, rambutan bisa seharga 1000 per kilo!

Tak terasa...dua puluh tahun aku tinggal di tanah ini (well, ya 22 tahun deh), baru sekarang aku menyadari betapa uniknya negeri ini, musim ini, dan buah-buah ini.....

Ps:
  1. Foto di atas adalah adikku yang sedang menyiram pohon jambu dan rambutan, setiap pagi dan sore di musim kemarau.
  2. posting ini sekaligus untuk mengenang "in memoriam of" pohon durian, nangka, dan mangga ku di depan rumah, yang tiga tahun lalu ditebang karena tidak berbuah dan dinyatakan sebagai pohon laki-laki. walaupun kalian telah tiada dan keberadaan kalian sekarang sudah digantikan oleh pohon rambutan, jambu, pepaya, dan pisang yang selalu berbuah setiap musimnya (oh bahkan, pepaya dan pisang berbuah sepanjang tahun). Namun demikian, jasa-jasa almarhum pohon laki-laki durian, nangka,dan mangga telah membuatku selalu menyadari betapa berharganya tanah yang kupijak ini.

*hiks..kok jadi sedih gini ya..*
 
Copyright 2010 Wien Wien Solution. Powered by Blogger
Blogger Templates created by DeluxeTemplates.net
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase